Service Model
Apa itu Cloud Computing?
Saat ini cloud computing sudah menjadi perbincangan hangat diantara topik IT lainnya. Namun tidak setiap orang memiliki pemahaman yang sama tentang cloud computing. Menurut NIST, cloud computing adalah sebuah model yang nyaman, akses jaringan on-demand untuk berbagi konfigurasi jaringan sumber daya komputasi (antara lain network, server, storage, application, dan services) yang dapat cepat ditetapkan dan dirilis hanya dengan sedikit usaha dari manajemen atau interaksi dengan penyedia layanan [1]. Pada umumnya cloud computing menawarkan berbagai cara bagi perusahaan untuk meningkatkan kapasitas atau fungsi IT tanpa harus menambah infrastruktur, personil dan software.
Cloud computing memiliki beberapa jenis, NIST mengkategorikan cloud computing berdasarkan model layanan yakni Software as a Service (SaaS), Platform as a Service (PaaS), dan Infrastructure as a Service (IaaS).
Software as a Service (SaaS)
SaaS dirancang untuk end user, unit ini memungkinan user mendapatkan fungsi bisnis. Vendor bertugas untuk mengelola aplikasi, data, runtime, middleware, O/S, virtualization, server, storage dan networking. Aplikasi yang sudah disediakan vendor diberikan kepada beberapa user, biasanya menggunakan browser web atau program interface.
Karakteristik SaaS:
Akses Web untuk perangkat lunak komersial
Software dikelola dari lokasi pusat
Software disampaikan dengan model "one to many"
Pengguna tidak diperlukan untuk menangani upgrade software dan patch
Application Programming Interfaces (API) memungkinkan untuk integrasi antara bagian yang berbeda dari perangkat lunak
Platform as a Service (PaaS)
PaaS adalah seperangkat alat dan layanan yang dirancang untuk membuat coding dan menyebarkan aplikasi secara cepat dan efisien. Paas memungkinkan pembuatan aplikasi web dengan cepat dan mudah tanpa kompleksitas, membeli dan memelihara software dan infrastruktur di bawahnya. Pengguna hanya perlu mengelola data dan aplikasi yang dirancang.
Karakteristik PaaS :
Layanan untuk mengembangkan, menguji, menyebarkan, hosting dan memelihara aplikasi dalam lingkungan pengembangan terpadu yang sama. Semua variasi layanan diperlukan untuk memenuhi proses pengembangan aplikasi.
Web berbasis user tool creation interface membantu untuk membuat, memodifikasi, menguji dan menggunakan skenario UI yang berbeda.
Arsitektur multi-tenant dimana beberapa user secara bersamaan dapat memanfaatkan pengembangan aplikasi yang sama.
Infrastructure as a Service (IaaS)
IaaS pada dasarnya adalah fisik kotak server. IaaS menyediakan perusahaan dengan sumberdaya komputasi meliputi server, jaringan, storage dan ruang data center secara pay-per-use.
Karakteristik IaaS :
Sumber daya yang didistribusikan sebagai layanan
Memungkinkan untuk skala dinamis
Memiliki biaya variabel, penetapan harga sesuai penggunaan
Umumnya terdapat beberapa pengguna pada satu bagian dari hardware
Secara sederhana tanggung jawab manajemen vendor terhadap layanan SaaS, IaaS dan PaaS dapatdivisualisasikan seperti gambar berikut :
Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing
Komputasi awan (bahasa Inggris: cloud computing) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan berbasis Internet ('awan'). Awan (cloud) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing sistem juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet ("di dalam awan") tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing" Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain."
Cloud computing sistem pada dasarnya adalah menggunakan Internet-based service untuk mensupport business process. Kata-kata “Cloud” sendiri merujuk kepada simbol awan yangdi dunia TI digunakan untuk menggambarkan jaringan internet (internet cloud ).
KEUNGGULAN CLOUD COMPUTING SISTEM
Uraian mengenai keuntungan (sisi potensial) yang didapat dalam penggunaan Cloud Computing. Namun, secara spesifik, merujuk kepada (Thia, 2008) keuntungan Cloud Computing antara lain:
(1) Keuntungan bagi para pelaku bisnis adalah minimalisasi biaya investasi infrastruktur publik sehingga bisnis bisa lebih terfokus pada aspek fungsionalitasnya,
(2) Bagi application developer, layanan PaaS memungkinkan pengembangan dan implementasi aplikasi dengan cepat sehingga meningkatkan produktivitas,
(3) Bagi para praktisi yang bergerak di industri TI, hal ini berarti terbukanya pasar baru bagi industri jasa pengembangan teknologi informasi,
(4) Bagi pebisnis di bidang infrastruktur, hal ini merupakan peluang yang besar karena dengan meningkatnya penggunaan layanan SaaS ini akan meningkatkan penggunaaan bandwidth internet,
(5) Integrasi aplikasi dengan berbagai perangkat
KEKURANGAN CLOUD COMPUTING
Merujuk kepada (Robbins, 2009), resiko yang harus dihadapi user dalam penggunaan Cloud Computing ini antara lain:
(1) service level, artinya kemungkinan service performance yang kurang konsisten dari provider. Inkonsistensi cloud provider ini meliputi, data protection dan data recovery,
(2) privacy, yang berarti adanya resiko data user akan diakses oleh orang lain karena hosting dilakukan secara bersama-sama,
(3) compliance, yang mengacu pada resiko adanya penyimpangan level compliance dari provider terhadap regulasi yang diterapkan oleh user,
(4) data ownership mengacu pada resiko kehilangan kepemilikan data begitu data disimpan dalam cloud,
(5) data mobility, yang mengacu pada kemungkinan share data antar cloud service dan cara memperoleh kembali data jika suatu saat user melakukan proses terminasi terhadap layanan cloud Computing.
Beberapa pertimbangan lain yang menjadi resiko Cloud Computing adalah:
- Ketidakpastian kemampuan penegakan kebijakan keamanan pada provider
- Kurang memadainya pelatihan dan audit TI
- Patut dipertanyakan kendali akses istimewa pada situs provider
- Ketidakpastian kemampuan untuk memulihkan data
- Kedekatan data pelanggan lain sehingga kemungkinan tertukar
- Ketidakpastian kemampuan untuk mengaudit operator
- Ketidakpastian keberlanjutan keberadaan provider
- Ketidakpastian kepatuhan provider terhadap peraturan.